Sabtu, 30 Maret 2013
Logika Pria VS Perasaan Wanita
Diposting oleh
Unknown
di
3/30/2013 07:09:00 PM
Dalam hal apapun yang orang lakukan, misal saat berkomunikasi, saat menghadapi masalah, saat mengambil keputusan, menjalin hubungan (baik relasi kerja, pertemanan atau hubungan asamara), wanita selalu dikaitkan dengan perasaan dan pria dengan logika. Ada yang bilang kalau pakai logika, melukai perasaan, kalau pakai perasaan dipermainkan logika. Gimana ya kira-kira? Kenapa bisa begitu?
Ketika mendapat masalah wanita cenderung melampiaskan perasaannya dan emosinya kepada orang lain dengan cara curhat. Sedangkan pria lebih cenderung memendamnnya dan mencari cara untuk melupakannya. Hal terebut dikarenakan pria cenderung berpikir menggunakan otak sebelah kiri (logika) sedangkan perempuan menggunakan otak sebelah kanan (perasaan).
Penjelasan Psikologis
Para ahli psikologi membedakan pria dan wanita dari otaknya. Otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu sisi yang kanan dengan sisi yang kiri. Setiap sisi bertanggung jawab untuk fungsi yang berbeda. Dalam otak wanita, lebih banyak serat penghubung dan serat ini lebih besar dibanding yang terdapat pada otak pria. Hal ini membuat wanita memiliki kecenderungan lebih besar untuk menggunakan kedua sisi otak secara bersamaan. Sehingga wanita lebih pandai berbicara, open minded juga lebih pandai menjalin hubungan atau berinteraksi dengan individu lain. Tetapi, wanita cenderung menggunakan emosi ketika memproses informasi dan saat berkomunikasi.
Tidak mengherankan bukan, kalau wanita bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus seperti berbelanja di tukang sayur sambil bergosip ria atau memasak sambil menelepon.
Sebaliknya, pria memiliki kecenderungan lebih banyak menggunakan sisi kiri otaknya. Dengan demikian, mereka lebih banyak menggunakan logika dan pemikiran rasional. Pria juga cenderung mempunyai koordinasi mata-tangan yang lebih baik, hal ini sangat membantu di saat berolahraga dan melakukan kegiatan mekanis ataupun membaca peta. Jika pria sedang melakukan satu aktifitas, maka pria tidak akan bisa konsentrasi terhadap hal lainnya. Berbeda dengan wanita, mereka bisa mencampur semua pemikirannya dalam satu waktu, sehingga emosi, logika, percintaan, dan komunikasi bercampur menjadi satu.”
Sejak lahir bayi laki-laki umumnya lebih tertarik pada benda-benda, sedangkan bayi perempuan cenderung pada wajah manusia.
Menanggapi teori tentang perbedaan pria dan wanita di atas, Yati Utoyo Lubis, psikolog dari Universitas Indonesia, mengatakan, “Ada penelitian yang mengatakan bahwa perbedaan-perbedaan itu kini dianggap lebih cenderung stereotype atau klise.” Menurut dosen Fakultas Psikologi UI ini, karena pada kenyataannya sikap atau pola pikir seseorang, baik pria maupun wanita, sangat bergantung pada latar belakang di mana dan bagaimana seseorang dibesarkan. Yang harus dipahami juga adalah manusia berkembang sesuai pola asuh yang ia terima. Seorang wanita yang dibesarkan di lingkungan yang terbiasa mengutamakan logika dibanding emosi, maka kemungkinan besar ia akan tumbuh dengan cara berpikir seperti itu. Demikian juga pria. Bila ia dibesarkan di lingkungan atau budaya yang lebih mengutamakan emosi dan perasaaan, maka ia pun akan lebih mengedepankan perasaan daripada logika. Pendeknya, saya percaya bahwa budaya, kebiasaan, ataupun pola asuh, akan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang,” ungkap Yati.
Menggunakan teknik neuroimaging, Richard Haier dari The University of California, Irvine led, dan kolega yang lain dari The University of New Mexico menemukan bahwa gray matter pria memiliki setidaknya 6,5x ukuran yang lebih banyak dari pada wanita. Sedangkan wanita setidaknya memiliki white matter 10x lebih banyak dibandingkan pria. Di dalam otak manusia, gray matter berfungsi sebagai pusat pemroses/penganalisis informasi, sedangkan white matter bekerja menghubungkan pusat-pusat informasi/analisis. Mereka menyatakan bahwa pria bercenderungan menggunakan gray matter dan wanita cenderung menggunakan white matter dalam berfikir dan bertidak. Ditemukan pula 4x kecenderungan wanita menggunakan lobus hemisfer kanan dalam berfikir dibandingkan pria.
Salah satu tahapan (tahap ketiga) dalam mengukur sebuah Teori Kepribadian atau yang biasa dikenal sebagai MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) yaitu Thinking vs Feeling memiliki pengertian :
Orang berkarakter Thinking biasanya lebih cenderung menggunakan logika dalam menghadapi suatu masalah. Mereka lebih dipengaruhi oleh kepala ketimbang hati. Mereka juga cenderung impersonal dan objektif. Orang berkarakter Thinking umumnya lebih suka memberikan kritik daripada pujian kepada orang lain. Inilah yang membuat mereka dipandang dingin oleh orang-orang karena analitis.
Sedangkan orang berkarakter Feeling adalah orang yang cenderung menggunakan perasaan dalam menghadapi suatu masalah. Mereka lebih dipengaruhi oleh hati ketimbang kepala. Biasanya, dalam menilai orang mereka cenderung subyektif. Daripada memberikan kritik, mereka lebih suka memberi pujian pada orang. Mereka sering dianggap lembut karena tidak mau melukai perasaan orang lain.
Sumber : http://www.pantonanews.com/902-logika-pria-vs-perasaan-wanita
19
Diposting oleh
Unknown
di
3/30/2013 12:41:00 PM
Dear 19……
Tahun ini adalah tahun ketiga bagi November 19 2010. Pada waktu itu aku masih kelas delapan dan kamu sembilan SMP sedangkan sekarang aku kelas 10 dan kamu 11 SMA. Waktu berjalan begitu cepat ya. Pada rentang waktu tiga tahun ini tahukah kamu bahwa aku masih menantikan seseorang yang bisa buat aku bahagia seperti apa yang telah kamu lakuin sama aku. Pernah sekali ada orang yang datang ke aku. Tapi ya itu tadi dia gak bisa kayak kamu. Dia gak humoris kayak kamu gak bisa bikin aku ketawa sampai hilang suaraku. Gk bisa. Belum ada. Belum ketemu.
Dulu setelah kita putuskan untuk jalan masing-masing aku merasakan cacat sekali dalam hidup aku. Semua sampe terbengkalai karena aku terus-terusan mikirin kamu. Lebay sih memang. Tapi coba dong kalo kamu ada diposisi aku?hmm. Setelah kamu pergi dari aku, kamu dengan enak saja PDKT dengan wanita lain aduh hati ini rasa gk karuan banget deh. Pernah waktu itu aku bersama temanku datang ke tempat biasa kita ketemu. Aku iseng aja sih aku pikir kita bakal bisa berbincang-bincang layaknya waktu kita jadi tapi waktu kamu datang ternyata perkiraan aku zonk banget! Kamu malah bawa wanita lain yang ternyata udah ngegantiin posisi aku. Rasanya waktu itu aku pengen banget ngeguyur kamu pake minuman yang sedang aku pegang. Ya tapi hati ini tetap gk tega.
Setelah kamu lulus dari SMP semuanya berubah. Kamu masuk ke SMA favorit yang kamu idamkan dan aku turut bahagia saat itu melihat namamu terpampang jelas disurat kabar. Kamupun mulai mengikuti genk-genk motor. Tapi yang aku sangat gak suka dari kamu yaitu kamu sering bergonta-ganti pasangan. Rasanya kamu itu gak betah banget kalo hidup sendiri tanpa seorang spesial disamping kamu. Sampai pada puncaknya kamu sampai dijuluki seorang ‘playboy’. Aku turut sedih kamu dilabel gitu. Padahal dulu kamu enggak gitu. Aku kenal kamu dulu dari ‘nol’ dari seorang 19 yang masih polos. Yah aku gak tau juga sebenarnya gimana, ini sih pendapat aku. Perubahan itu wajar kok karena kita setiap hari tumbuh dan mengenal semua hal baru disetiap saat yang dapat memengaruhi perilaku kita.
Setelah kamu dilabel sebagai anak playboy aku mulai berpikir. Kenapa aku masih stuck sama kamu ya? Aku gak punya rasa benci sekalipun sama kamu. Perlahan-lahan aku mulai berfikir alangkah sabarnya aku ini jadi wanita? Aku coba lupain tapi hasilnya nihil. Kamu muncul terus dihadapan aku. Diberanda facebook. Ditimeline twitter. Kecuali dilayar handphone aku. Padahal yang terakhir ini yang paling aku tunggu…nungguin kalo kamu bakal ajak aku balik. Kode banget nih ya? Iya hehe
Beberapa bulan terakhir ini aku denger kamu pacaran sama adik kelas di smp kita ya? Iya aku tau kok aku adik kelas kamu juga tapi sekarang kita udah beda sekolah lagi ya. Ah aku jadi pingin pindah sekolah deh ke sekolah kamu. Karena aku daftar kemaren ditolak sama sekolah kamu..hehehehe. Udah gitu kamu pacaran sama adik kelas yang gak aku suka pula. Sebetulnya bukan Cuma aku yg gk suka sih, tapi oleh banyak orang. Aduh kamu kayak gak ada wanita lain yang lebih ajadeh. Apalagi dia baru kelas delapan SMP sedangkan kamu kelas sebelas SMA. Itu berarti kalian belum pernah ketemu disatu sekolah kan? Aku gangerti. Aku sempet ngejek kamu kok bisa pacaran sama anak yang masih ingusan begitu. Aku akuin aku kesel kamu jadi sama adik itu. Kecewa. Cuma kata itu yang mewakili hati waktu itu. Berselang satu bulan ternyata kamu putus sama adik itu duh aku seneng banget. Jahat ya? Iya jahat karena aku shuffle-shuffle diatas kesedihan orang. Tapi lagi, ternyata gk lama lagi setelah dari adik kelas itu kamu udah dapet lagi adik kelas yang lain kali ini adik kelasnya masih tetap sama seperti yang tadi, hanya saja ia satu tingkat dibawah aku. Tetap saja aku tidak habis pikir kenapa mereka bisa jadi. Hanya sebulan pula! Memang gk niat ya
Tapi tahukah kau 19? Aku mengenal kamu dari ‘nol’ aku selalu senantiasa menanti disini sambil menikmati apa saja yang kamu lakukan dengan yang lain. 19….ini jujur. Tiba-tiba temanku datang dan membawaku keluar rumah. Ternyata diluar ada kamu dengan menunggangi kuda merah kesayangan kamu itu. Aku lupa kamu bicara apa dengan aku yang aku ingat hanya kamu member isyarat agar aku bersegera naik ke tungganganmu. Dan bilang kita akan mulai semua ini dari awal lagi dan aku janji. Begitu kira-kira kata-katamu. Akupun merasakan sinaran matahari menyoroti mataku. Pertanda fajar telah tiba. Itu tadi cuma mimpi.
Tahun ini adalah tahun ketiga bagi November 19 2010. Pada waktu itu aku masih kelas delapan dan kamu sembilan SMP sedangkan sekarang aku kelas 10 dan kamu 11 SMA. Waktu berjalan begitu cepat ya. Pada rentang waktu tiga tahun ini tahukah kamu bahwa aku masih menantikan seseorang yang bisa buat aku bahagia seperti apa yang telah kamu lakuin sama aku. Pernah sekali ada orang yang datang ke aku. Tapi ya itu tadi dia gak bisa kayak kamu. Dia gak humoris kayak kamu gak bisa bikin aku ketawa sampai hilang suaraku. Gk bisa. Belum ada. Belum ketemu.
Dulu setelah kita putuskan untuk jalan masing-masing aku merasakan cacat sekali dalam hidup aku. Semua sampe terbengkalai karena aku terus-terusan mikirin kamu. Lebay sih memang. Tapi coba dong kalo kamu ada diposisi aku?hmm. Setelah kamu pergi dari aku, kamu dengan enak saja PDKT dengan wanita lain aduh hati ini rasa gk karuan banget deh. Pernah waktu itu aku bersama temanku datang ke tempat biasa kita ketemu. Aku iseng aja sih aku pikir kita bakal bisa berbincang-bincang layaknya waktu kita jadi tapi waktu kamu datang ternyata perkiraan aku zonk banget! Kamu malah bawa wanita lain yang ternyata udah ngegantiin posisi aku. Rasanya waktu itu aku pengen banget ngeguyur kamu pake minuman yang sedang aku pegang. Ya tapi hati ini tetap gk tega.
Setelah kamu lulus dari SMP semuanya berubah. Kamu masuk ke SMA favorit yang kamu idamkan dan aku turut bahagia saat itu melihat namamu terpampang jelas disurat kabar. Kamupun mulai mengikuti genk-genk motor. Tapi yang aku sangat gak suka dari kamu yaitu kamu sering bergonta-ganti pasangan. Rasanya kamu itu gak betah banget kalo hidup sendiri tanpa seorang spesial disamping kamu. Sampai pada puncaknya kamu sampai dijuluki seorang ‘playboy’. Aku turut sedih kamu dilabel gitu. Padahal dulu kamu enggak gitu. Aku kenal kamu dulu dari ‘nol’ dari seorang 19 yang masih polos. Yah aku gak tau juga sebenarnya gimana, ini sih pendapat aku. Perubahan itu wajar kok karena kita setiap hari tumbuh dan mengenal semua hal baru disetiap saat yang dapat memengaruhi perilaku kita.
Setelah kamu dilabel sebagai anak playboy aku mulai berpikir. Kenapa aku masih stuck sama kamu ya? Aku gak punya rasa benci sekalipun sama kamu. Perlahan-lahan aku mulai berfikir alangkah sabarnya aku ini jadi wanita? Aku coba lupain tapi hasilnya nihil. Kamu muncul terus dihadapan aku. Diberanda facebook. Ditimeline twitter. Kecuali dilayar handphone aku. Padahal yang terakhir ini yang paling aku tunggu…nungguin kalo kamu bakal ajak aku balik. Kode banget nih ya? Iya hehe
Beberapa bulan terakhir ini aku denger kamu pacaran sama adik kelas di smp kita ya? Iya aku tau kok aku adik kelas kamu juga tapi sekarang kita udah beda sekolah lagi ya. Ah aku jadi pingin pindah sekolah deh ke sekolah kamu. Karena aku daftar kemaren ditolak sama sekolah kamu..hehehehe. Udah gitu kamu pacaran sama adik kelas yang gak aku suka pula. Sebetulnya bukan Cuma aku yg gk suka sih, tapi oleh banyak orang. Aduh kamu kayak gak ada wanita lain yang lebih ajadeh. Apalagi dia baru kelas delapan SMP sedangkan kamu kelas sebelas SMA. Itu berarti kalian belum pernah ketemu disatu sekolah kan? Aku gangerti. Aku sempet ngejek kamu kok bisa pacaran sama anak yang masih ingusan begitu. Aku akuin aku kesel kamu jadi sama adik itu. Kecewa. Cuma kata itu yang mewakili hati waktu itu. Berselang satu bulan ternyata kamu putus sama adik itu duh aku seneng banget. Jahat ya? Iya jahat karena aku shuffle-shuffle diatas kesedihan orang. Tapi lagi, ternyata gk lama lagi setelah dari adik kelas itu kamu udah dapet lagi adik kelas yang lain kali ini adik kelasnya masih tetap sama seperti yang tadi, hanya saja ia satu tingkat dibawah aku. Tetap saja aku tidak habis pikir kenapa mereka bisa jadi. Hanya sebulan pula! Memang gk niat ya
Tapi tahukah kau 19? Aku mengenal kamu dari ‘nol’ aku selalu senantiasa menanti disini sambil menikmati apa saja yang kamu lakukan dengan yang lain. 19….ini jujur. Tiba-tiba temanku datang dan membawaku keluar rumah. Ternyata diluar ada kamu dengan menunggangi kuda merah kesayangan kamu itu. Aku lupa kamu bicara apa dengan aku yang aku ingat hanya kamu member isyarat agar aku bersegera naik ke tungganganmu. Dan bilang kita akan mulai semua ini dari awal lagi dan aku janji. Begitu kira-kira kata-katamu. Akupun merasakan sinaran matahari menyoroti mataku. Pertanda fajar telah tiba. Itu tadi cuma mimpi.
Langganan:
Postingan (Atom)